EKSTRAKSI VAKUM PADA IUFD

Related Articles

Obsgyn

• Partograf, Partogram, Gravidogram, Contoh
• OBSTETRI ANESTESI, Anestesi Dalam Kehamilan, Kebidanan
• Admission Test, Tes Admisi (AT) Pada Janin
• Hormone Therapy for Menopause
• Physical activity in pregnancy : overweight and obese
• Vitamin D and Mood Disorders Among Women
• Evidence-Based to Managing Nausea and Vomiting Pregnancy
• Measurement of Blood Loss
• Antidepressant Medication Use in Pregnancy
• Pregnancy Outcome in HIV-1 Receiving Antiretroviral
• The role of surgery in the management of endometrial cancer
• The role of lymphadenectomy from the point of the clinical oncologist
• The role of radiation in endometrial cancer
• Management of postmenopausal bleeding
• Management of uterine papillary serous carcinoma
• The role of imaging in the management of endometrial cancer
• Treatment results of endometrial hyperplasia after prospective D-score classification A follow-up study comparing effect of LNG-IUD and oral progestin

Sekitar 10% dari semua kehamilan disertai dengan hipertensi. Insidensi bervariasi tergantung kepada populasi dan kriteria yang digunakan untuk diagnosis. Angka kejadian preeklamsia berkisar 70% dari total kejadian hipertensi adalah kehamilan, sisanya 30% adalah hipertensi kronik. Angka tersebut bisa saja lebih banyak, mengingat kejadian hipertensi menigkat sekitar 40-50% dalam 10 tahun ini. Peningkatan ini mungkin diakibatkan oleh meningkatnya obesitas, kehamilan pada usia lanjut, dan kehamilan ganda.1
Pada preeklamsia, janin dapat mengalami hipoksia dan kekurangan nutrisi sehingga dapat terjadinya pertumbuhan janin terhambat. Hal ini dapat terlihat pada buruknya sirkulasi plasenta yang disebabkan oleh invasi tropoblast pada arteri spiralis yang tidak sempurna atau akibatnya atherosis pada pembuluh darah desidua dan plasenta. pada dasarnya hipertensi bukan merupakan penyakit melainkan reaksi ibu atau kompensasi untuk mencukupi kebutuhan janin.2
Di Indonesia preeklampsia-eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan anak. Perlu ditekankan bahwa sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan; pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda preeklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. 3
Preeklamsia berhubungan dengan angka kematian perinatal yang tinggi, demikian pula meningkatnya kejadian kematian janin dalam rahim (IUFD) 4