NEURALGIA
TRIGEMINAL
1.
Definisi1
Neuralgia Trigeminal (tic douloureux) merupakan
kelainan fungsi dari saraf trigeminal (saraf kranial V), yang membawa sensasi
dari wajah ke otak.
Kelainan fungsi saraf trigeminal menyebabkan serangan nyeri tajam yang hebat selama beberapa detik sampai beberapa menit.
Kelainan fungsi saraf trigeminal menyebabkan serangan nyeri tajam yang hebat selama beberapa detik sampai beberapa menit.
Gb1.
Neuralgia Trigeminal1
2.
Etiologi2
Penyebabnya dan mekanisme patofisiologis yang mendasari
NT belum begitu pasti, walau sudah sangat banyak penelitian dilakukan. Kesimpulan Wilkins, semua teori
tentang mekanisme harus konsisten dengan:
· Sifat nyeri yang paroksismal, dengan interval bebas nyeri yang lama.
· Umumnya ada stimulus 'trigger' yang dibawa melalui aferen berdiameter
besar (bukan serabut nyeri) dan sering melalui divisi saraf kelima diluar
divisi untuk nyeri.
· Kenyataan bahwa suatu lesi kecil atau parsial pada ganglion gasserian
dan/atau akar-akar saraf sering menghilangkan nyeri.
· Terjadinya NT pada pasien yang mempunyai kelainan demielinasi
sentral (terjadi pada 1% pasien dengan sklerosis multipel).
Kenyataan ini tampaknya memastikan bahwa etiologinya adalah sentral
dibanding saraf tepi.
Yang menarik adalah sering dapat dikontrol dengan obat-obatan anti
kejang (karbamazepin dan fenitoin).
Berbagai keadaan patologis menunjukkan penyebab yang mungkin pada
kelainan ini.
Pada kebanyakan pasien yang dioperasi untuk NT ditemukan adanya
kompresi atas 'nerve root entry zone' saraf kelima pada batang otak
oleh pembuluh darah (45-95% pasien).
Kompresi nonvaskuler saraf kelima terjadi pada beberapa pasien.
1-8% pasien menunjukkan adanya tumor jinak sudut serebelopontin
(meningioma, sista epidermoid, neuroma akustik, AVM) dan kompresi
oleh tulang (misal sekunder terhadap penyakit Paget).
Tidak seperti kebanyakan pasien dengan NT, pasien ini sering
mempunyai gejala dan/atau tanda defisit saraf kranial. Penyebab lain
yang mungkin, termasuk cedera perifer saraf kelima (misal karena
tindakan dental) atau sklerosis multipel, dan beberapa tanpa patologi yang
jelas.
3.
Gejala1
- Nyeri bisa terjadi secara spontan, tetapi lebih sering timbul karena tersentuhnya titik tertentu (titik pemicu) atau karena aktivitas tertentu (misalnya menggosok gigi atau mengunyah)
- Serangan ulang dari nyeri yang luar biasa bisa
dirasakan di setiap bagian pada wajah bagian bawah.
Nyeri paling sering dirasakan di pipi dekat hidung atau di daerah rahang. - Nyeri bisa terjadi sampai 100 kali/hari dan yerinya
dapat melumpuhkan.
4.
Diagosis2
Kunci diagnosis adalah riwayat. Faktor riwayat paling penting adalah
distribusi nyeri dan terjadinya 'serangan' nyeri dengan interval bebas
nyeri relatif lama.
Nyeri biasanya mulai pada distribusi divisi 2 atau 3 saraf kelima,
akhirnya sering menyerang keduanya.
Beberapa kasus mulai pada divisi 1.
Juga dilakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab lain dari nyeri
di wajah (misalnya kelainan pada rahang, gigi atau sinus, atau penekanan
saraf trigeminal oleh tumor atau suatu aneurisma).
Umumnya, pemeriksaan dan test neurologis (misalnya CT scan) tak
begitu jelas.
5.
Pengobatan1
Serangan nyeri sifatnya berulang dan singkat, karena
itu biasanya tidak diberi obat nyeri. Obat yang diberikan adalah anti kejang,
yang akan menstabilkan selaput saraf. Biasanya diberikan karbamazepin, jika
tidak berhasil atau menimbulkan efek samping yang berat, diganti dengan
fenitoin.
Pada beberapa kasus digunakan baklofen dan obat anti depresi.
Biasanya terjadi perbaikan spontan, tetapi serangan nyeri bisa kambuh setiap saat.
Pada beberapa kasus digunakan baklofen dan obat anti depresi.
Biasanya terjadi perbaikan spontan, tetapi serangan nyeri bisa kambuh setiap saat.
Neuralgia trigeminal kadang disebabkan oleh penekanan
arteri terhadap saraf yang terletak di dekat otak.
Pada keadaan ini dilakukan pembedahan untuk memisahkan arteri dari saraf dan untuk mengurangi nyeri.
Pada keadaan ini dilakukan pembedahan untuk memisahkan arteri dari saraf dan untuk mengurangi nyeri.
Pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap
pemberian obat bisa dilakukan pemeriksaan dimana alkohol disuntikkan ke dalam
saraf untuk menyumbat fungsinya sementara waktu.
Jika tindakan ini menyebabkan berkurangnya nyeri, maka saraf bisa dipotong atau dihancurkan dengan menyuntikkan obat ke dalammnya. Hal ini merupakan pilihan terakhir dari pengobatan karena seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman di wajah.
Jika tindakan ini menyebabkan berkurangnya nyeri, maka saraf bisa dipotong atau dihancurkan dengan menyuntikkan obat ke dalammnya. Hal ini merupakan pilihan terakhir dari pengobatan karena seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman di wajah.
Daftar
Pustaka
1. _.
Neuralgia Trigeminal. http://www.medicastore.com/
2. Saanin,
S. Neuralgia Trigeminal (Tic Douloreux).
http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Trigeminal.html
0 comments
Post a Comment