Related Articles





SALIVARY GLAND DISORDER

1.      PAROTITIS (MUMPS)
      Yaitu peradangan kelenjar saliva yang disebabkan oleh virus, biasanya mengenai kelenjar parotis.
      Etiologi : paramyxovirus, parainfluenza, cytomegalovirus.
      Gejala klinik :
      Masa inkubasi 14-21 hari.
      Prodromal : demam, malaise, sakit kepala.
      Bengkak dan nyeri pada kelenjar parotis, terutama saat makan atau minum yang asam.
2.      SIALOLITHIASIS
  Yaitu terdapatnya batu pada duktus kelenjar saliva, pada umumnya terjadi pada kelenjar submandibula, jarang pada parotis.
  Etiologi : batu kalsium fosfat yang berasal dari kelenjar itu sendiri.
  Faktor pencetus terjadinya batu :
  Dehidrasi menyebabkan saliva menjadi kental.
  Asupan makanan yang berkurang menyebabkan penurunan sekresi saliva
  Obat-obatan yang menurunkan produksi saliva : antihistamin, obat penurun tekanan darah, obat gangguan kejiwaan.
  Gejala klinis :
  Batu yang terletak di dalam kelenjar tidak menimbulkan gejala.
  Batu pada duktus dapat menyebabkan :
  Bengkak dan nyeri pada kelenjar yang terkena, meningkat saat makan.
  Aliran saliva terhambat secara total ataupun parsial.

3.      INFEKSI BAKTERI (Sialadenitis)
  Etiologi : Staphylococcus, Streptococcus, Haemiphylus influenza, dan bakteri anaerobik.
  Faktor predisposisi :
  Batu pada duktus (sialolithiasis)
  Dehidrasi
  Post pembedahan
  Malnutrisi
  Kanker
  Obat-obatan : beta-bloker, barbiturat.
  Gejala klinis :
  Gejala prodromal : demam, malaise, sakit kepala.
  Bengkak dan nyeri pada kelenjar, nyeri meningkat saat mengunyah.
  Palpasi kelenjar terasa lunak.
  Muara duktus merah dan bengkak, pada palpasi kelenjar dapat terlihat keluarnya pus.

Kesimpulan :
Dari beberapa kelainan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak satu pun kelainan tersebut yang mendukung skenario masalah, di mana pada skenario tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan ekstra oral, sedangkan dari kelainan-kelainan yang di atas semuanya ditemukan kelainan ekstra oral berupa pembengkakan di sekitar pipi.


OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

  Yaitu peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
  Etiologi : Streptococcus haemoliticus, Staphylococcus aureus, Pneumococcus, Haemophylus influenza, E. Coli, Pseudomonas.
  Faktor pencetus :
  Pertahanan tubuh yang terganggu
  Sumbatan tuba Eustachius
  Infeksi saluran nafas atas.
  Ada 5 stadium OMA :
  Stadium oklusi tuba Eustachius
  Stadium hiperemis
  Stadium supurasi
  Stadium perforasi
  Stadium resolusi.
  Gejala klinis :
  Rasa nyeri di dalam telinga.
  Suhu tubuh meningkat.
  Terdapat gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga.
  Pada stadium perforasi terdapat sekret mengalir dari liang telinga.

Kesimpulan :
Dari gejala klinis OMA dapat disimpulkan bahwa OMA tidak mendukung skenario masalah karena pada skenario nyeri yang timbul adalah pada rahang bawah, sedangkan pada OMA nyeri terdapat di dalam telinga, selain itu pada OMA dapat ditemukan juga adanya sekret yang mengalir dari dalam liang telinga.

0 comments