Related Articles





NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Oleh dr. Yulia Wardany

Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormone insulin secara absolute atau relative yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Seraing terjadi hiperglikemia dan glukosuria.
DM.berhubungan dengan berbagai komplikasi. Komplikasi kronik utama yaitu mempercepat terjadinya penyakit makrovaskular (penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah perifer, dan penyakit serebrovaskuler), retinopati, nefropati, dan neuropati Komplikasi akut antara lain : diabetic ketoasidosis (DKA), hipoglikemia, hiperglikemia hiperosmolar nonketotik koma, dan infeksi. Dalam pengaturan makan harus diingat beberapa faktor yang mempengaruhi pengaturan makan yaitu:
1.      Pola makan
Penderita DM sering merasa lesu, lemah dan lapar karena hakikatnya sel-sel organ menderita KEP karena glukosa dan asam amino susah memasuki sel. Kondisi ini akan menyebabkan pola makan penderita DM berubah yaitu :
  1. Porsi besar
  2. Frekuensi sering, ngemil
  3. Suka terhadap makanan yan dibuat dari KH sederhana seperti: permen, coklat, soft drink, sirup, roti, mie, kue, dll.
Pola kebiasaan makan seperti itu menyebabkan penderita tidak disiplin dalam mematuhi aturan makan yang diberikan. Tetapi anehnya banyak penderita DM yang tahan berpuasa 12 – 14 jam tanpa makanan dan minuman..
2.      Status gizi.
Diawal dan sebelum DM manifes, penderita NIDDM sering dalam kondisi kelebihan gizi atau kegemukan. Upaya menurunkan BB sering efektif untuk mencegah kadar glukosa darah naik dan dapat memelihara kadar normal glukosa darah.
Pada DM lanjut, sering penderita dalam kondisi gizi buruk dan pengaturan makan sering harus disertai dengan terapi medikamentosa.

3.      Kondisi metabolik dan komplikasi DM
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein penderita DM berubah yang ditandai dengan: hiperglikemi dan dislipidemi.
Hiperglikemi menyebabkan glukosaria yang menimbulkan poliuri dan polidipsi sehingga terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Hiperglikemi juga menyebabkan proses glikasilasi pada sel organ yang tidak tergantung pada insulin.

Glikasilasi yaitu reaksi non-ezimatic anatara karbohidrat dengan protein struktur sel suatu organ sehingga fungsi organ terganggu. Glikasilasi ini menyebabkan munculnya komplikasi DM seperti: nefropati, retinopati, neuropati, visus menurun, aterosklerosis dan peningkatan HbA1C melebihi 6 %.
Perubahan metabolisme protein ditandai dengan proteolisis di otot, peningkatan glukoneogenesis di hepar yang kemudian lebih meningkatkan lagi glukosa darah. Perubahan metabolisme lemak menimbulkan dislipidemia, ketosis, ketoasidosis, dan komplikasi dislipidemia dan aterosklerosis menyebabkan CHD.

Tujuan penyusunan gizi penderita DM adalah :
1.      Menormalkan (mendekati normal) kadar glukosa darah dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan aktifitas fisik.
2.      Mencegah terjadinya dislipidemia
3.      Mencegah terjadinya komplikasi
4.      Mencapai berat badan yang diinginkan.
5.      Meningkatkan derajat kesehatan menyeluruh melalui gizi optimal.
Pengaturan makan harus disertai dengan perubahan pola makan dan pola aktifitas fisik. Dengan olahraga teratur sel organ lebih sensitif terhadap insulin yaitu glukosa masih bisa masuk ke dalam sel walaupun insulin rendah.

Syarat Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah :
  1. Energi cukup untuk mencapai  dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kgBB normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan khusus misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam tiga porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
  2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
  3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Kolesterol ≤300 mg/hari.
  4. Karbohidrat 60-70%, terutama karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik yang rendah.
  5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali sedikit sebagai bumbu masakan. Bila kadar gula darah terkendali diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
  6. Penggunaan gula alternative (selain sakarosa) dalam jumlah terbatas. Ada dua jenis ngula alternative yaitu yang bergizi (fruktosa, gula alcohol berupa sorbitol, manitol, dan silitol) dan gula alternative tidak bergizi (aspartame dan sakarin).
  7. Asupan serat 25-50 g/hari dengan mengutamakan serat larut air.
  8. Asupan natrim pada penderita DM tanpa hiprtensi yaitu1-3 g/hari, tetapi bila terdapat hipertensi asupan natrium dikurangi.
  9. Cukup vitamin dan mineral.

Jenis diet dan indikasi pemberian
Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM dikontrol bardasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai pedoman dipakai 8 jenis diet DM seperti dalam tabel berikut:

Jenis Diet    Energi(kkal)        Protein(g)                Lemak(g)                Karbohidrat(g)
I                     1100                       43                            30                             172
II                    1300                       45                            35                             192
III                   1500                       51,5                         36,5                          235
IV                   1700                       55,5                         36,5                          275
V                    1900                       60                             48                            299
VI                  2100                        62                             53                            319
VII                 2300                        73                            59                            369
VIII               2500                        80                             62                           396

Bahan Makanan Sehari
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet DM dinyatakan dalam satuan penukar. Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah Daftar Bahan Makanan Penukar II. Pembagian makanan sehari untuk tiap standar diat DM dapat dilihat pada tabel berikut:

Golongan Bahan Makanan
Standar Diet
1100 kkal
1300 kkal
1500 kkal
1700 kkal
1900 kkal
2100 kkal
2300 kkal
2500 kkal
Nasi atau penukar
Ikan atau penukar                 
Daging atau penukar
Tempe atau penukat
Sayuran/penukar A
Sayuran/penukar B
Buah atau penukar
Susu atau penukat
Minyak atau penukar
2,5
2
1
2
S
2
4
-
3                   
3
2
1
2
S
2
4
-
4
4
2
1

S
2
4
-
4
5
2
1

S
2
4
-
4

2
1
3
S
2
4
-
6
6
2
1
3
S
2
4
-
7
7
2
1
3
S
2
4
1
7

2
1
5
S
2
4
1
7


Bahan makanan yang dianjurkan
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet DM adalah sebagi berikut :
1.      Sumber karbohidrat kompleks tinggi serat dan rendah indeks glikemik, seperti nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2.      Sumber protei rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, putih telur dan kacang-kacangan.
3.      Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dikukus, dipanggang, disetup, direbus, dan dibakar. Minyak yang tinggi  MUFA seperti minyak zaitun dan sawit.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan (dibatasi/dihindari)
Bahan makanan yang tidak dianjurkan pada penderita DM adalah :
1.      Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
a.       Gula pasir, gula jawa
b.      Sirop, jam, jelli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim.
c.       Kue-kue manis, dodol, cake, tar.

2.      Mengandung banyak lemak, seperti cake, fast food, goreng-gorengan.
3.      Mengandung banyak natrium, seperti: ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.
4.      Sumber karbohidrat yang tinggi indeks glikemik(cair/lembek/sangat terolah seperti tepung dan gula), rendah serat.
5.      Sumber lemak rendah PUFA, rendah MUFA, tinggi SAFA.







DIET PENYAKIT DM DENGAN NEFROPATI
Tujuan Diet
Tujuan Diet penyakit DM dengan komplikasi nefropati diabetic adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menghambat laju kerusakan ginjal, dengan cara:
  1. Mengendalikan kadar glukosa darh dan tekanan darah.
  2. Mencegah menurunnya fungsi ginjal.
  3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.


Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit DM dengan nefropati adalah :
  1. Energi adekuat, yaitu 25-30 kkal/kgBB ideal.
  2. Protein rendah, 10% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kgBB. 65% dari kebutuhan protein berasal dari sumber protein bernilai biologic tinggi.
  3. Karbohidrat sedang, yaitu 55-60% dari total kebutuhan energi.
  4. Lemak normal. Utamakan PUFA atau MUFA. SAFA hendaknya <10% asupan energi total.Kolesterol<300 mg/hari.
  5. Natrium 1-3 g, tergantung pada tekanan darah, adanya edema, dan ekskresi natrium.
  6. Kalium dibatasi hingga 40-70 mEq atau 40 mg/kgBB bila ada hiperkalemi (GFR ≤10 ml/menit) atau bila jumlah urin <1000 ml/hari.
  7. Posfor tinggi 8-12 mg/kgBB (diperlukan pengikat fosfor)

0 comments